Selasa, 23 Maret 2010
Roombox
"Bu, tolong buatkan rumah-rumahan buat si barbie dong..." pinta anakku Zahra. "Mana bisa ibu buatkan, nak?" jawab aku. "Ibu pasti bisa deh!"sela Zahra. "Masa sich?" guman aku.
Sedikit banyak ingatanku melayang jauh ke masa lalu, masa di mana aku bisa membuat furnitur miniatur dari kertas. "Hmmm...sudah seharusnya aku bisa!' pikirku. Dahulu, saat duduk di bangku SD, saya senang sekali membuat berbagai keterampilan dan jenis kerajinan yang paling aku senangi yaitu miniatur furnitur karena saya senang mendongeng kala itu sehingga agar dongengku ramai maka dibuatlah miniatur penunjangnya. Aku membuat dinding rumah-rumahan sebagai penyekat antar ruangan menggunakan potongan kayu, bahan furniturnya dari kertas karton putih (bekas boks sepatu). Selain dinding dan furniturnya, saya juga membuat tanaman pot, buku pajangan dan hiasan dindingnya, semuanya terbuat dari kertas...
"Sekarang pun saya harus bisa dong!" semangatku berkobar. Pada awalnya saya ingin membuat rumah untuk si barbie tetapi seiring dengan kemauanku yang kuat untuk bisa membuat rumah dan isinya miniatur akhirnya kuputuskan membuat doll house dengan skala 1 : 12. Dalam pengerjaannya saya meminta bantuan suami untuk membuat roombox. Roombox adalah kotak ruangan sebuah rumah miniatur, bisa terdiri satu ruangan atau lebih. Roombox-ku cukup besar terdiri dari 11 ruangan yaitu : 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang mushola, 1 ruang menjahit, dan 1 ruang gudang. Dengan skala 1 : 12, roombox-ku cukup besar yakni ukuran dimensinya lebar 80 cm, tinggi 100 cm dan tebal 35 cm. Bentuknya sederhana dan tidak detail seperti halnya rumah sungguhan karena awalnya saya hanya ingin menunjukkan kondisi ruangan dengan berbagai isinya sehingga tidak perlu bentuk yang representatif. Roombox sudah dibuat, tinggal bagaimana dan dengan apa saya mengisi setiap ruangannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar